AMBANG BATAS KEMAMPUAN
Tetesan
air dahi menyucur tanpa aba-aba dengan
hembusan kehidupan yang tak tentu. Aku dibuatnya kualahan jika ini semua
terus terpacu angan yang diharap dengan
kekuatan sebuah kesungguhan. Sang Kuasapun mengerti yang diharapkan
meskipun itu sebuah ujian yang meningkatkan suatu derajat kepribadian.
Kesungguhan tersebuatlah yang akan terus memacu dan membantu kehidupannya yang
berkualitas.
Suatu
jalan yang tak terbatas dan tak bertepi membuatku ketidak mampuan dengan rasa
pesimistis akan menggenangi fikiran yang sudah mulai menua teriring semakin
dekatnya kepada kekhawatiran. Perasaan dan prasangka yang indah akan membuat
masa depan sebuah panggung dengan aktor dan aktris yang membuat para penonton terperangah
dengan pesona kegempitaan kehidupan ini. Kehidupan yang sangat pahit ataupun
manis, itu semua tergantug takdir yang sudah ditentukan oleh Sang
Pencipta.
Tuhan tidak semena-mena
memberikan suatu penghidupan yang pahit ataupun yang manis akan tetapi tetapi
takdir tersebut tegantung usaha dan semangat kita dalam memanfaatkan
penggidupan ini dengan semaksimal mungkin. Kihidupan hanya berjalan satu kali
didunia ini tempat menambah saldo untuk bekal masa depan nanti.
Melangkah
dan terus melangkah dengan mengkoordinatkan suatu tujuan yang pasti sebagai
pengharapan yang pasti. Hati ini akan terus merasakan
keheningan tanpa jawaban karena tidak seorangngpun akan menjawab. Meskipun
dijawabpun tidak berbuah hasil yang diharapkan bahkan bisa sebaliknya yang
tidak pernah diduga. Sebuah perasaan sekecil apapun jika berusaha untuk
diwujudkan meskipun kemungkinan kecil. Kemungkinan kecil akan terasa lebih
besar dan sangat mungkin diwujudkan jiak anatara pemikiran dan perasaan dalam
hati memiliki kekompakan dan singkronisasi dengan melangkah bersama tanpa ada paksaan
bahkan tekanan karena tuntutan sesuatu hal.
Bukan sekedar perkataan tutuplah rapat-rapat semua
keluahan yang akan kamu akan katakan maka buanglah jauh-jauh benak tersebut.
Tatap masa depan selagi mentari masih menyinari dengan kehangatan menggugah
tenaga dan semangatku semakin memanas untuk siap mengarungi lautan kehidupan. Jangan
sekali-kali mengingkari kehidupan yang sudah dijalani meskipun belum memperoleh
penghidupan yang diinginkannya, melainkan haruslah dimaknai dengan sebuah
senyuman kegembiraan untuk mendapatlkan yang terbaik. Tuhan telah menjanjikan
makhluknya penghidupan yang terbaik jika ia benar-benar menginginkan dengan
sebuah usaha yang maksimal.
Suatu keterbatasan tidak akan menjadi suatu halangan
meskipun itu seberat apapun yang akan dihadapinya. Suatu batu besar tidak akan
pernah bergeser sedikitpun jika tidak ada sesuatu yang membuatnya bergerak.
Untuk itu, suatu pekerjaan yang tidak akan pernah selesai jika tidak ada
keinginan untuk mengerjakan dan menyelesaikannya. Bahkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
tidaklah semudah angan-angan akan tetapi suatu ketelitian dan ketekunan harus
tetap dipelihara dalam diri kita. Usaha yang dikerahkan sebagai bentuk kesungguhan
dalam menggapai suatu keberhasilan. Menyerah merupakan sebuah yang sangat
dibenci oleh orang-orang yang senang menyongsong masa depan dengan mengucurka keluhan-keluhan yang dimiliki.
Bukan sebuah hisapan jempol belaka yang setiap kali
menghadapi masalah yang dihadapi, bahkan hanya menyembunyikan nyalinya untuk
menutupi kepribadiannya dengan mencari alasan. Akantetapi merelakan waktu hidup
yang sejenak ini untuk bermunajat kepada Sang Pencipta dan mengerahkan segala
kemampuan yang ada dan potensi yang dimiliki untuk berjuang untuk kepentingan
kehidupan dimasa depan dengan tanpa mengabaikan kehidupan sekarang sebagai
cerminan masa depan. Aku akan melakukan yang sudah ditentukan jalan dan garis
hidupnya sebagai hamba serta sebagai makhluk sosial yang patut tetap dijalani
dengan seimbang.
Keseimbangan dalam hidup sangatlah dibutuhkan dan
mensinergiskan antara keinginan dan kebutuhan yang harus terpenuhi serta yang
hanya sebagai pemuas hati. Maka dari itu seseorang harus bisa memprioritaskan
semua kebutuhan yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hisup kedepan serta
menunda atau menyingkirkan kebutuhan yang hanya bersifat sesaat dan tidak ada
hubungannya kebutuhan masa depan. Misalnya anak kecil sedang melihat bola yang
berada ditoko seberang jalan yang sedang dijajakan dan di ingin sekali membeli
bola tersebut untuk digunakan bermain bola dengan teman-temannya sedangkan
dilain sisi di merasakan haus karena setelah bermain sepeda sejak pagi hingga
siang dan uang yang dipegang hanya cukup untuk membeli salah satu barang
saja kalau tidak Es cincau disebelah toko yang menjaajakan boala tadi. Sehingga kebutuhan
yang sangat pokok dia membeli Es Cincau yang terlihat segar. Tetapi, dia
memiliki keinginan untuk membeli bola tadi tidak saja dilupakan akan tetapi
dia menundanya mebeli minggu depan dengan menyisihkan uang saku yang diberikan
oleh ibu hanya sekedar membeli bola keinginannya.
Dengan demikaian suatu keinginan itu bisa saja ditahan
tidak langsung terpenuhi sesuai kehendak kita akan tetapi kita harus bisa
mengendalikan keinginan kita, bukannya keinginan yang mengendalikan diri kita.
Namun itu semua dapat terjadi jika diri kita terlena dengan gemerlap dunia ini.
Sesungguhnya orang yang merugi adalah orang-orang yang hanya menikmati
kenikmatan dunia saja dan mengabaiakan kebutuhan dimasa yang akan datang. Maka
dari itu dalam melakukan sesuatu baik untuk kebutuhan dunia dan akhirat
haruslah bersungguh-sungguh dengan mengedepankan etika
kehidupan untuk kebahagiaan bersama tanpa ada rasa penyesalan dikehidupan
kedepan kelak.