MENITIH TANGGA KE EMASAN
Pencapaian puncak
kegemilangan dalam perjalanan hidup sebagai bentuk penitihan tangga keemasan
yang patut untuk dikejar dan diraih sesuai kemampuan yang dimiliki. Selama
jantung berdetak dan darah mengalir deras dalam tubuh dirinya maka sah-sah saja
orang yang ingin bertahan hidup dan mencapai kepuncak kegemilangan. Menuju
puncak tidak hanya mendaki gunung atau bukit bahkan tebing-tebing yang sangat
curam. Namun itu semua hampir sama dengan perjuangan untuk hidup dengan
mengimbangi kebutuhan dunia untuk kehidupan dimasa yang akan datang.
Untuk mencapai suatu
puncak kegemilangan maka haruslah selalu berusaha dan tetap sabar dalam
menghadapi segala sesuatu dengan keistiqomahan
yang tidak tekatung-katung. Mengapa demikian? Karena hal itu terjadi karena
wujud dari kesungguhan tekat seseorang yang ingin menggapai puncak kegemilangan.
Akan tetapi menuju kepuncak keemasan sangatlah tidak segampang membalikkan
telapak tangan, melainkan dengan menggenggam keemasan tersebut dengan
perencanann yang matang.
Suatu kematangan
perencanaan sangat berbanding lurus dengan hasil yang akan dicapai. Namun hanya
faktor non teknislah yang bisa mengganggu atau menghadangnya.
Dalam pendakian yang
belum tetuntu mencapai puncak namun dengan keyakinan yang penuh keteguhan akan
mendapatkan keberhasilan paling tidak sudah terlihat puncak ke emasan.
Dimanakah puncak keemasan bisa ditemukan atau dijumpai. Tiada seorangpun bisa
melihat jiaka pendangan mereka hanya tertuju kepada sesuatu hal yang menjadi
tujuan akhir. Namun semuanya itu akan mendapatkan suatu hal yang sangat
bermanfaat dalam hidupnya. Sebagaimana yang telah dipikirkan dari awal segala
sesuatu yang mereka selalu fiikirkan selalu positif dan penuh pengharapan dari
sang Maha Kayalah akan selalu memberikan kepada hambanya yang selalu bertaqwa
kepadaNya.
Keterlihatan puncak dari
kegemilangan yang akan mereka jumpai setelah keberhasilaan mereka menahan dan
berusaha keras menjalani hidup sesuai tugas mereka sebagai pengabdi yang taat.
Selain itu haruslah segera menyadari begitu kelimpahan yang telah kita dapat
selama kita diberi mandat yang cukup bermakna ini maka seuatu ibadah yang
dialakukan dengan keikhlasan tanpa ada protes apapun sesuai dengan hasil yang
akan mereka harapkan dan sesuai keadaan yang akan
mereka hadapi baik sebagai hamba ataupun sebagai manusia seutuhnya.
Segera bangkit dari kegelapan
malam dengan basuhan air suci untuk mnyongsong hari yang lebih cerah dengan
manatap masyarakat yang membanggakan bagi kehidupannya dan kehidupan orang lain
disekitarnya tanpa terkecuali saudara kita dinegeri sebrang yang belum
menemukan kegemilangan. Sebuah keinginan yang akan mereka
capai dengan susah payah tanpa ada dorongan serta pengaruh yang begitu kuat
dialaminya. Namun itu semua tidak lain hanya ukiran kebenaran
hidup yang seharusnya dihadapi dengan penuh semangat
tanpa ada paksaan dan
rasa iba.
Keberangkatan kesebuah
tempat impian meskipun hanya dalam mimpi yang tidak lain hanya hayalan dan bayangan
sesaat. Akan tetapi yang bersifat sementara nantinya akan mempunyai imbas dalam
kehidupan masa depan kita, baik yang ada dunia
maupun angan-anga. Pengaruh hal tersebut sangatlah berimbas secara signifikan
dan bermanfaat utnuk kelangsungan hidup dimasa
mendatang yang kelihatannya bayangan fana.
Suatu bayangan yang terus menemani kita sesungguhnya bukan sebagai penggangu
ataupun penghalang untuk menjadikan kita bisa sukses. Akan tetapi dengan adanya
bayang angan-angan tersebutlah yang seharusnya memotifasi dan membentuk Spirit naluri
dalam diri kita untuk mewujudkan angan
menjadi
sebuah ukiran dalam hidup.
Dalam perwujudan
angan-angan yang disertai dengan pengharapan dalan suatu muqadimah mutiara untuk
penghidupan selanjutnya tanpa ada rasa ragu. Mengapa demikian ?, Apa harus dilakukan?
Sebuah kausalitas akan muncul karena dengan adanya
secerca keraguan dalam diri kita maka, akan membuat kesungguhan dalam usaha
akan menjadi menurun dan kurang memikirkan kesungguhan yang telah tampak dari
raut wajahnya dengan menebalkan alis matanya.
Sebuah
pandangan yang sangat tajam untuk siap menerkam dan
mengejar target yang telah diincarnya sejak memantapakan hasrat kegemilangannya
untuk sebuah kemenangan. Hal ini akan menimbulkan harapan untuk menjadi yang nomer satu
mekipun ada dua dan tiga yang tidak terelakkan.
Sebuah target yang telah
terpatri dalam sanubari sang insani demi sebuah kemenangan yang sangat berarti
dalam hidupnya untuk memelihara semangat kemenangan yang sulith luntur. Mempertahankan itu semua sangat penting dan berarti untuk
membuat sebuah perubahan yang baik meskipun berliku-liku dengan berbagai
tikungan yang membuat lebih berhati-hati untuk mengincar suatu kemenangan. Sikap siaga satu dan waspada adalah suatu kata yang pantas untuk mengamankan suatu
kemenangan yang telah ditargetkan. Terget tersebut bukanlah sekedar angan belaka yang biasa-biasa saja akan tetapi memilki nila historis yang sangat menusuk nurani dengan memandang masa depan dengan menengok sedikit kebelakang
sebagai bentuk introspeksi diri memantapkan langkah kedepan.
Hampir semua orang mencita-citakan segala sesuatu yang mencerminkan memberikan takaran
keberjhasilan dengan sebuah jabatan ataupun
pekerjaan. Suatu profesi sangat bersifat tidak menentu jika dikaitkan kedalam kesuksesan nurani seseorang namun, diera krisis multidimensional ini masyarakat sangat menggantungkan hidupnya terhadap alat. Akan
tetapi pernyataan itu sangatlah benar terjadi dan seharusnya bisa dimanfaatkan
sebaik-baiknya sesuai fungsi dan sesuai panduan hidup manusia dengan tanpa
mengabaikan faktor sekecil apapun.
Sebuah persepsi awal akan membentuk
pola fikir nurani yang akan memunculkan bebrapa padangan yakni simpatik, putus
asa dan optimis optimal. Untuk itu dengan
memperhatikan semua perubahan keadaan baik dri lingkungan ataupun dalam diri
kita sendiri.
Waspada
terhadap sesama manusia menjadi sebuah tameng dan sebuah penghalang namun
nurani akan menjawab juga dan akan tetap memegang teguh aturan-aturan secara kodratinya. Tanpa ada rekayasa suatu apapun yang mengganjal dan memperlambat
langkah dalam mendaki setapak demi setapak kesuksesan hakiki ini. Setelah
mengetahui jalan atau rute kehidupan. Maka dengan berjuang demi perbaikan
umat sebagai penunjuk jalan orang-orang yang
meningkatkan kekuatan hati yang sangat dirahsiakan tanpa kescuali
saudaranya, adiknya dana tentang
kepribadiannya maka secara otomstis akan mendapatkan hasil yang sangat memuaskan
dan tidak kalah dengan orang –orang lain.
Sebuah tangga tidak akan
rubuh jika tidak ada sesuatupun yang membuatnya rubuh. Jadi, disetiap peristiwa
yang benar-benar terjadi akan menimbulkan suatu akibat yang sangat berdampak
besar pada diri seseorang tersebut yang sangat berkaitan erat dengannya. Namun
daripada itu untuk membangkitkan dari kegelapan pemikiran sangatlah sulit,
sampai-sampai disebut sebagai ke-jahiliahan modern yang
terkutuk bagi yang mengalami. Akan tetapi segala sesuatau yang telah diberikan
oleh Tuhan merupakan sebuah tatanan yang tidak bisa dirubah ketetentuan dan
takdir dalam kehidupan sehari-hari.
Kadang kala untuk
melancarka segala sesuatu yang akan dijalaninya baik satu detik kedepan untuk
sedikit mengulurkan tangan kita demi sebuah tangga keabadian. Hal memang perlu
dilakukan untuk menembus atau masuk pintu kesuksesan maka
harus didorong untuk membuka kios yang setara dengan para anggota.
Dalam
mendorong sesuatu haruslah pelan-pelan dan hati-hati. Hal ini pasti akan merasa menyusahkan dengan sengaja yang membuat kerepotan orang bersangkutan
akan membuat kedepannya lebih menggembirakan. Sebagai bekal satu detik yang
akan datang maka harus selalu menggugat kebesaran Sang Pencipta semesta alam dengan sebuah tatanan
yang seharusnya mengasingkan diri untuk sebuah
keikhlasan
nurani yang hanya bisa melampaui sesi pertamanya.
Kepekaan sangatlah
dibutuhkan dan harus ditumbuhkan kepada setap insan yang selalu ingat akan Ridhonya. Bahkan dengan kita selalu mengingat dan memandang akan
kebesaran Allah SWT yang sangat tidak
terbatas dan tidak ada yang bisa menandingi. Segala sesuatu yang bisa bisa
menyamainya itu hanyalah omong kosong belaka dan hanya mencari perkara yang
imbasnya kepada dirinya sendiri. Bahkan akan berimbas kepada orang lain yang
ikut kepadanya.
Dalam memaknai dan mengagungkan ciptaanNya untuk menyadari akan hal itu
maka, kita sebagai hamba yang berusaha menjadi hamba yang sesuai perintahNya. Memantaskan diri untuk
bisa memijakkan kaki kepada satu tangga kemuliaan
untuk menggapai keemasan ditempat yang telah dijanjiakannya.
Sebuah misteri menjadi hal yang mengagumkan
nurani. Hanya logika tidak ada guna, namun nurani dan fikiran akan sangat
diandalkan untuk sebuah kemantapan nurani. Jangan
sekali-kali meragukan atas kebesaran Allah
dengan segala kemurahanNya kepada setiap ciptanNya. Akan tetapi sebagai sebagai hamba Allah
jangan sekali-kali mengingkari akan hal itu. Apakah itu harus ? Menagapa demikian? Ya, Karena hal itu akan membuat seorang hamba tersebut secara tidak
langsung telah menjerumuskan dirinya sendiri kepada kehinaan dan
telah merencanakan jarinya
tersentuh api kenistaan.
Pada saat kita sedikit
menengok kebelakang maka akan mengetahui betapa sangat ruginya kita ini. Bagaimana
tidak dalam berotasi terdapat 24 jam. Sedangkan kita terlelap
hampir sepertiga
mas hidup kita gunakan untuk menikmati
keheningan malam dengan kata lain tidur. Jika
tidur dilakukan juga pada siang hari maka itu bisa juga bertambah sewaktu
seseorang tersebut istirahat siang. Maka kita sebagai hamba Allah menggunakan hidup kita dalam sepertiga harinya hanya digunakan untuk
tidur.
Managemen waktu menjadi
sebuah perhatian khusus sebagai seseorang yang mengejar kesuksesan. Oleh sebab itu berapa lama waktu yang kita untuk mencurahkan kepada
Sang Maha Menciptakan kita ?. Hanya kita sendiri yang bisa mengetahi dan harus
merenungi serta mempetanggung jawabkan segala yang telah kita perbuat, apakah
kita pantas disebut sebagai hamba yang taat ? Hanya nurani kita yang bisa menjawab dengan jujur tanpa ada
keraguan.
Keraguan dalam nurani
sangatlah tidak masuk akal karena dalam hati nurani itu sendiri tidak ada
sesuatu apapun yang bisa mengajak untuk membohongi dirinya sendir meskipun ada
pihak luar yang ikut campur didalam tanda terkecuali orang-orang terdekat kita.
Akan tetapi itu semu tergantung kepada penghadapan kita kepada Sang Pencipta
yang telah menggariskan sesuatu sesuai kebaikan dan tergantung kepada usaha
kita dan ketaatan kepadanya.
Kadang
kala jka kita merenungkan sedikit meskipun hanya semenit makan akan terbesitlah
suatu ketenangan batin yang sangat damai meskipun disekitar kita sangat ramain
dan gaduh karena keegoisan yangsangat merajalela. Namuan itu semua sanagtlah
berguna meskipun hanya sekejap mata yang penuh makna serta arti suatu kehidupan
yang sangat berguna.
Dalam kehidupan didunia
ini bila kita telisik lebih lanjut bahwasannya
sangatlah membuat keharuan yang sangat mendalam. Keharusan tersebut
sangatlah sensitif
yang dapat membuat orang iri dan membeci yang akhinya membuat
orang bisa menyukai kepadanya. Pada
salah satu sisi yang bertentangan akan
membuat dirinya terbelenggu suatu keadaan yang harus memilih. Namun pilihan
tersebut sangat tidak menyulitkan akan tetapi sangat mematikan yang akan
menentukan keberhasilan untuk mencapai hari
keemasan yang dicita-citakan.
Pencapaian
puncak keemasan yang dicita-ciatakan tergantung kepada sesuatu hal yang sangat
krusial akan tetapi sangat menggembirakan. Apakah itu harus? Mengapa demikian ? ya, karena suatu hal yang
krusial tersebuat jika dapat diselesaikan dengan baik disertai dengan
keikhlasan maka tidak sekedar uang atau emas yang didapat akantetapi sebuah mimipi yang nyata dan abadi sesuai keinginan serta sulit terbayangkan tentunya.
Sesunggunya sesuatu yang
kita idam-idamkan serta yang kita cita-citakan haruslah degan pandangan kuat
serta memilki pondasi yang kokoh agar tidak menimbulka masalah kedepannya,
meskipun tidak semuannya berjalan sesuai keinginan. Akan tetapi setidaknya kita
sudah berangan-angan yang akan membuat suatu ilustrasi atau penggambaran yang
nantinya akan terus memotivasi kita dan menekan serta memacu agar kita dapat
mewujudkan keingian terbaik yang telah digambarkan tadi. Penggambaran melalui
angan-angan sangat lah membatu meskipun tidak harus bermimpi dahulu, akan
tetapi lebih bergunanya kita harus action sesuai
keahlian dan minat kita terhadap suatu yang telah kita gambarkan untuk masa
depan yang mulia. Sekali
hidup, sekali berbuat tunggu hasil sambil berkontribusi kepada sesame.
Suatu kemuliaan tidak
bisa didapat semudah melihat kera melompat diantara ranting-ranting pohon, akan
tetapi haruslah dengan cara ikut terjun dalam mempelajari segala sesuatu yang manfaat
bagi manusia. Belajar
tidak hanya sebatas berusaha itulah
dengan disertai restu yang terkasih. Akan tetapi hanya dengan melambaikan dan
meletakkan bendera putih bukan sebuah pilihan akan tetapi sebuah keputusan
berat pada saat keadaan terdesak. Meskipun begitu fikiran harus terus berjalan
dengan alami tanpa kompromi dengan siapapun yang berusaha menghadang yang
membuat suatu harapan tertunda.
Semuah harapan
yang telah ditanamkan dalam nurani dengan segala aktifitas yang dikerjakan demi
sebuah perwujudan demi suatu kebahagiaan yang diidam-idamkan. Harapan seseorang
yang penuh dengan menfaat akan mendapat jalan kemudahan dalam pencapaiannya. Oleh
sebab itu akan terasa lebih nyaman jika suatu harapan yang telah terhalang oleh
bilik ambisi yang hanya sekedar menghiasi gemerlap kehidupan. Sebatas mengingat
dalam kejadian yang sangat berbekas dan terukir dalam pengalaman fantasinya.
Fantasi dalam kehidupan
bukanlah sebuah hayalan yang telah menghasut langkah hidup seseorang akan tetapi
suatu fantasi akan memberi warna dalam hidup seseorang yang dulunya sangat
sunyi akan tetapi menjadi sebuah keakraban yang akan menciptakan suasana
kesemangatan yang terus membahana dalam sanubari. Sebuah naluri berhayal sangatlah
tidak terbatas dan jangan sekali-kali menunda kefantasian seseorang jika itu
benar-benar harus dihentikan ataupun dihadang dengan segala upaya dan daya. Itu sangat memilukan bagi dirinya dan orang lain.
Bencana yang paling payah ialah bila kamu membutuhkan apa yang ada di
tangan orang lain dan kamu ditolak (pemberiannya). (HR. Ad-Dailami).