Monday, June 27, 2016

*HIDUP BUKAN SEKARUNG GONI

9
*HIDUP BUKAN SEKARUNG GONI
Kemilau fajar telah menghangatkan tulang-tulangku yang telah terbujur kaku semalaman, meskipun begitu tuhan masih sayang kepada dan memberikan kesematan kedua untuk menikmati kesegaran udara serta hangatnya mentari pagi ini dengan simponi yang terus mengiringi disetiap pagi. Sebuah seruan pejantan merah telah membimbing sebuah kehidupan untuk terlepas dari keheningan malam. Aku sekarang telah menjadi sesuatu yang sangat berarti bagi keluarga kecil yang selalu meggunakan jasaku. Akau tidak pernah mengeluh dan keikhlasan dan kepasrahan terus aku pelihara demi memperingan beban si Bapak.  Untuk itu aku dengan senang hati membatu pekerjaan si Bapak berbaju kusut ini.
         Uluran tangan sang Bapak telah membangunkanku untuk segera bergegas mencari nafkah demi penghidupan satu hari kedepan bagi keluarga kecilnya. Aku sudah sangat senang meskipun tanpa sepeserpu aku dibayar dan diberi imbalan, akan tetapi sebuah kebutuhan terhadap dirikulah yang sangat berarti bagi aku. Bahu kokoh bapak telah menopang dan mampu menggendong beban berat yang aku rasakan selama perjalannan hidup ini. Untuk itu aku tidak ada rasa mengeluh karena beban yang aku tanggung ini tidak lebih berat yang Bapak ini pikul dan dirasakan. Mengeluh akan menambah masalah dan tidak akan mengurangi bahkan menyelesaikan masalah kehidupan.
         Bapak tidak pernah egois dan selalu menghiburku dengan mencarikan teman serta memberiku banyak hadiah meskipun bapak tidak memerlukan akan tetapi ada orang lain yang nantinya memerlukan, meskipun itu dianggap tidak layak guna. Sebuah hirupan akan terasa mengganggu seluruh tubuh akan tetapi dengan kekuatan bapaklah semuanya dianggap aroma surga dan membuat beliau betah asalkan ada secerca harapan untuk hidup sehari kedepan. Sebuah emas dapat diperoleh dalam tumpukan sampah yang menggunung ini.
         Dibalik gundukan-gundukan ini bapak dan aku terus mengurai secerca kehidupan untuk mencari emas yang tersebuyi. Sebuah gelas yang merupakan emas pertama tertancap dalam senjata Bapak yang dia pegang dan tanpa curiga serta rasa pelit, emas tersebut diberikan kepadaku. Amanat ini terus aku terima dengan senang hati dan menjaganya dengan baik agar terjaga dibawah lindungan bahu bapak yang kokoh ini. Emas yang kedua yang bapak dapat berbentuk lingkaran seperti cincin tapi kok ada penyangganya disetiap sisinya serta berukuran besar yang memakan banyak tempat serta membuat susah membawa serta menatanya. Biasanya ini bisa berputat sekencang kincir akan tetapi dia selalu ditemani oleh si kulit hitam akan tetapi sekarang harus menemaninya dan aku harus kuat menahannya agar tidak melarikan diri. Masih banyak lagi jenis emas yang bapak cari meskipun didapatnya tidak terlalu sulit akan tetapi tidak semuanya orang bisa menghargai emas-emas ini. Seorang bapaklah dan profesi yang digeluti yang mampu menghargai dan memperhatikan begitu berharganya emas-emas jenis ini yang ia cari.
         Aroma tidak sedap yang setiap hari selalu mengikuti kemana langkah bapak dan aku pergi sudah biasa bahkan hal ini menjadi aroma surga yang kelak akan menjadi inbalannya. Untuk itu saya akan membantu bapak denga sekuat tenaga sampai batas kemampuanku dan sampai ada yang menggantikan aku.  Walaupun begitu hati bapak pernah sesekali mencurahkan isi hatinya kepadaku tentang kebesaran tuhan yang telah memberikan rizki dan nikmat. Tuhan memang maha besar dan tidak ada yanmg bisa menandingi kebesarannya, akan tetapi adakalanya memberikan keadilan kepada semua makhluk ciptaannya. Sekarang aku masih bisa bersujud dan menghambakan seluruh jiwa dan ragaku kepadaNya sedangkan banyak orang yang memiliki tawa yang lebar mesih belum ingat dan tidak mau mengingat kepada sesuatu Zat yang  maha agung dan maha pencipta segalanya. Banyak orang diluar sana mengagung-agungkan dirinya sebagai orang terkaya, padahal sesuatu yang mereka miliki adalah sebatas titipan dan mereka tidak menyadari bahwasannya ada yang Maha Kaya dibanding mereka semuanya. Sungguh beruntunglah aku ini masih diberikan nikmat begitu besar berupa kesehatan dan keceriaan didalam keluarga kecil ini, seorang bapak bisa bilang begitu kepadaku yang setia mendengarkan curhatnya ketika sedang mencari nafkah untuk keluarganya tercinta.
         Hampir tidak terasa teman-teman yang dicarikan oleh bapak sudah banyak serta mentari sudah tidak bersedia berkompromi dengan memposisikan dirinya menerangi seluruh jalan-jalan disepanjang kehidupan ini. Seruan sudah berkumandang menandakan untuk mengistirahatkan badan serta fikiran untuk menghadpan seruan Sang Khaliq. Akupun turut dalam kesenangan karena bapak telah berjuang dengan keras dan membawa aku beserta emas-emas yang telah menjadi temanku disetiap aku ikut bersama bapak dengan beban yang berat menuju hunian sementara.
         Akupun menunggu bapak dengan sabar yang sedang menghadap Sang Kuasa dengan khusyuk dan khikmat dan aku menjaga teman-temanku agar tidak tercecer. Sedangkan Amir putra bapak satu-satunya yang masih duduk disekolah dasar dengan cekatannya membagi kelompok-kelompok dari teman-temanku yang sedang aku jaga ini agar bisa lebih mengenalinya. Untuk bagian besi, akan mendapatkan kelompok besi sedangkan untuk kelompok plastik akan dikelompokkan dengan kelompok plastik dan untuk bagian kelompok kertas akan dikelompokan dengan kelompok kertas. Itu semua mempunyai peranan masing-masing serta dengan pengelompokan tersebut bisa meningkatkan harga diri mereka serta orang akan lebih menghargai mereka sesuai dengan kualitas mereka. Amir sambil membersihkan teman-temanku yang berlumuran tanah dan kotoran  yang menempel dibadan mereka dengan sabar.
         Bapak keluar dengan wajah yang segar dan siap membawaku dan teman-temanku kepada orang yang membutuhkannya untuk mendapatkan koin-koin untuk mennyambung kehidupan esok. Amirpun selesai dengan tugasnya dengan baik dan ia diajak bapak untuk mengantar aku dan kawanku kepada tengkulak. Tengkulaklah yang  nantinya akan menjadi pelabuhan tempat kawanku bersandar untuk memperoleh penghargaan yang lebih tinggi setelah dari tumpukan-tumpukan berbau menyengat yang dijauhi banyak orang. Sebuah timbangan akan menilai seberapa layak akan diberi penghargaan untuk penghasilan yang akan didapat oleh Bapak dan Amir. Beberapa lembar uangpun telah didapat hasil perjuanagn seharian tadi. Emas penghidupan keluarga bapakpun telah beralih tangan dan beralih fungsi yang dulunya tidak ada gunanya akan tetapi sekarang sudah terlihat manfaatnya. Berbahagialah keluaga bapak untuk sementara waktu, paling tidak untuk penghidupan keesokan harinya tanpa belas kasihan orang lain.
         Aku ikut larut dalam kesenangan meskipun tidak dapat mengekspresikan kesenanganku ini. Seandainya aku bisa berbicara maka akan aku katakana kepada bapak dan keluarganya, betapa manisnya kehidupan meskipun banyak cobaan yang menghadang dan menguji kita, akan tertapi jika kita bisa melampauinya maka secara tidak sadar kita sudah naik satu tingkat menuju penghidupan yang lebih baik. Hanya salam syukur yang bisa aku katakana karena telah mengijinkan aku dan mempercayai aku untuk setia membantu dan menemani bapak demi sebuah kehidupan yang lebih baik dihari esok. Semoga bapak dan keluarga tetap ceria dan jangan putus asa dalam menjalani hidup didunia, biarkanlah orang-orang yang senang berfoya-foya sesungguhnya mereka orang yang kurang beruntung dikehidupan yang akan datang. Aku sebuah karung untuk kehidupan dihari esok.

Kesetian dan kerja keras dapat tercermin dari sebuah kehidupan dari lebah madu yang terus bekerja dan setia terhadap satu kepemimpinan yaitu ratu lebah madu. Berkat kepemimpinannya yang bijak membuat semua lebah pekerja menuruti perintah dan bekerja dengan baik sesuai tugasnya sebagai bukti kesetiaannya. Untuk itulah hidup membutuhkan kerja keras dan kesetiaan atau kesabaran seperti hidup semanis lebah madu.
Share:
Location: Indonesia
loading...
loading...
loading...
loading...
loading...
Copyright © Move On Inspiration | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com