Oleh : MOH. THOBIB
A.
Pengaruh
dalam sistem birokrasi kerajaan Banjar.
Pemerintahan dalam kerajaan Banjar pemimpinnya tidak
lagi disebut sebagai raja, akan tetapi
lebih dikenal dengan sebutan Sultan. Sedangkan seorang Sultan ini dibantu oleh
para Patih, Mufti dan Penghulu. Berikut adalah nama Sultan yang memerintah di
kerajaan Banjar :
·
Sultan
Suriansyah dengan gelar Panembahan atau Susuhunan Batu Habang.
·
Sultan
Rahmatullah dengan gelar Susuhunan Batu Putih.
·
Sultan
Hidayatullah dengan gelar Susuhunan Batu Irang.
·
Sultan
Mustainbillah (Kutoyo, 1977: 32).
B.
Sosial
dan Budaya
1.
Sosial
a.
Kehidupan
masyarakat
Pengaruh
agama Islam terhadap masyarakat Banjar tidaklah terbatas pada kawasan pantainya
saja atau keraton kerajaan dan sekitarnya. Agama ini bergerak jauah ke dalam
lagi, yang juga ikut mempengaruhi mitologi rakyat suku masing-masing yang mendiami
kawasan pegunungan Meratus dan sekitarnya. Dalam masyarakat tradisional
nilai-nilai yang disampaikan secara lisan lewat cerita rakyat, mitologi atau
legenda yang sering dianggap suci. Nilai-nilai budaya tersebut diwariskan
secara terus-menerus kepada generasi berikutnya melalui proses sosialisasi. Di
kalangan masyarakat Banjar mendengarkan ceritera rakayat merupakan ciri khas
tersendiri. Dalam kehidupan rumah tangga ceritera rakyat di sampaikan oleh
orang tua untuk anak-anak mereka. Pesan-pesan yang disampaikan berupa nasehat
dan perumpamaan, harapan-harapan yang mereka inginkan baik untuk kehidupan
dunia maupun akhirat (Syarifudin, 1996: 31-34). Mayoritas penduduk berprofesi
sebagai petani, pedagang dan juga sebagai peternak.
b.
Mobilitas
masyarakat
2.
Budaya
A.
Seni
·
Seni
bangunan
1.
Makam
Jika
dilihat dari segi bangunan makam terdapat sebuah tanda atau cirri-ciri yang
menunjukkan keIslaman dari suatu tokoh yang dimakamkan pada kuburan tersebut.
Dalam segi hiasan dari makam tersebut
seperti adnya ukiran huruf arab pada makam, seperti halnya pada makam Sultan
Suriansyah ini.
2.
Masjid
Masjid
merupakan salah satu bangunan yang sangat identik dengan agama Islam. Dari
hasil bukti yang ditemukan, bahwa kerajaan banjar bercorak Islam di buktikan
adanya bangunan masjid di dekat kerajaa tersebut.
3.
Rumah
adat
Bangunan
rumah adat Banjar diperkirakan telah ada pada abad ke-16, yakni ketika daerah
Banjar dibawah pimpinan Pangeran Samudera (1596-1620). Rumah adat ini lebih
populer disebut rumah Baanjung yang merupakan bangunan induk karena rumah
(istana) ini adalah tempat tinggal Sultan (panambahan). Biasanya diatas atap
pada pintu masuk terdapat ukiran dengan huruf arab atau lebih dikenal sebagai
kaligrafi. Dengan demikaian bahwa pengaruh Islam juga sampai pada seni bangunan
terutama rumah adat Banjar (Seman, 1982: 16-17).
A. Seni pahat dan seni
ukir
Seni
pahat dan seni ukir Islam di Indonesia kebanyakan motifnya diambil dari bentuk
tumbuh-tumbuhan dan bentuk-bentuk geometris seperti daun, bunga, akar, segi
tiga, segi empat maender, tumpal dan sebagainya. pembatasan motif ini didasrkan
pada anggaan bahwa dalam agama Islam dilarang membuat ukiran atau pahatan
arca-arca dalm bentuk binatang dan manusia (Soetjipto, 1995:112).
B.
Agama
Dengan
datangnya Islam di Banjar menjadikan masyarakat di sana beralih kepercayaan
yang dulunya mereka beragama Hindu beralih beragama Islam. Kemudian masyarakat
disana menghasilkan budaya baru. Budaya tersebut baik bentuk budaya lahir
maupun budaya batin. Sebagai kebudayaan
lahir terlihat dengan benda-benda hasil
budaya Islam mulai dari masjid-masjid sampai dengan hiasan kaligrafi dan busana
muslim yang sampai saat ini terus mendominasi. Sebagai budaya batin Islam
mewarnai terbentuknya adat istiadat budi pekerti Islam (Syarifudin, 1996: 31).
<script language="javascript" src="http://www.exactseek.com/remote-submit.js"></script>