Monday, November 2, 2015

ISLAM DI BUMI BORNEO FAKTA DAN SEJARAH: PENGARUH MASUK DAN BERKEMBANGNYA ISLAM DI KERAJAAN BANJAR

Oleh : MOH. THOBIB
                 
Di daerah Kalimantan Selatan terdapat suatu kerajaan yang dulunya memeluk agama Hindu. Kerajaan tersebut bernama kerajaan Daha yang berkuasa di daerah Banjar. Setelah kerajaan Daha runtuh maka berdirilah kerajaan Banjar yang dipimpin oleh seorang raja yang bernama Raden Samudera. Raden Samudera pada awalnya memeluk agama Hindu dan beliau akhirnya memeluk agama Islam karena mendapat pengaruh dari kerajaan Demak yang berada di Jawa. Raden Samudera beragama islam karena ia menunaikan janji terhadap Kesultanan Demak yang telah membantunya dalam menaklukkan penguasa kerajaan Daha yaitu Pangeran Tumenggung. Pada akhirnya kerajaan Daha dapat ditaklukkan dengan bantuan pasukan dari Demak. Setelah Raden Samudera memeluk agama islam, ia memakai gelar Sultan Suriansyah. Hal ini salah satu bukti pengaruh islam terhadap kerajaan Banjar. Setelah masuknya Agama Islam ke Kalimantan di kerajaan Banjar dan berkembang disana ,sehingga memiliki dampak yang sangat jelas baik pengaruh dalam sistem birokrasi kerajaan dan kehidupan Sosial-Budaya. Berikut adalah beberapa dampak perkembangan Islam di kerajaan Banjar :
A.    Pengaruh dalam sistem birokrasi kerajaan Banjar.
Pemerintahan dalam kerajaan Banjar pemimpinnya tidak lagi disebut sebagai  raja, akan tetapi lebih dikenal dengan sebutan Sultan. Sedangkan seorang Sultan ini dibantu oleh para Patih, Mufti dan Penghulu. Berikut adalah nama Sultan yang memerintah di kerajaan Banjar :
·   Sultan Suriansyah dengan gelar Panembahan atau Susuhunan Batu Habang.
·   Sultan Rahmatullah dengan gelar Susuhunan Batu Putih.
·   Sultan Hidayatullah dengan gelar Susuhunan Batu Irang.
·   Sultan Mustainbillah (Kutoyo, 1977: 32).
B.     Sosial dan Budaya
1.         Sosial
a.       Kehidupan masyarakat
Pengaruh agama Islam terhadap masyarakat Banjar tidaklah terbatas pada kawasan pantainya saja atau keraton kerajaan dan sekitarnya. Agama ini bergerak jauah ke dalam lagi, yang juga ikut mempengaruhi mitologi rakyat suku masing-masing yang mendiami kawasan pegunungan Meratus dan sekitarnya. Dalam masyarakat tradisional nilai-nilai yang disampaikan secara lisan lewat cerita rakyat, mitologi atau legenda yang sering dianggap suci. Nilai-nilai budaya tersebut diwariskan secara terus-menerus kepada generasi berikutnya melalui proses sosialisasi. Di kalangan masyarakat Banjar mendengarkan ceritera rakayat merupakan ciri khas tersendiri. Dalam kehidupan rumah tangga ceritera rakyat di sampaikan oleh orang tua untuk anak-anak mereka. Pesan-pesan yang disampaikan berupa nasehat dan perumpamaan, harapan-harapan yang mereka inginkan baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat (Syarifudin, 1996: 31-34). Mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani, pedagang dan juga sebagai peternak.
b.      Mobilitas masyarakat
2.    Budaya
A.    Seni
·         Seni bangunan
1.      Makam
Jika dilihat dari segi bangunan makam terdapat sebuah tanda atau cirri-ciri yang menunjukkan keIslaman dari suatu tokoh yang dimakamkan pada kuburan tersebut. Dalam segi hiasan dari makam  tersebut seperti adnya ukiran huruf arab pada makam, seperti halnya pada makam Sultan Suriansyah ini.
2.      Masjid
Masjid merupakan salah satu bangunan yang sangat identik dengan agama Islam. Dari hasil bukti yang ditemukan, bahwa kerajaan banjar bercorak Islam di buktikan adanya bangunan masjid di dekat kerajaa tersebut.
3.      Rumah adat
Bangunan rumah adat Banjar diperkirakan telah ada pada abad ke-16, yakni ketika daerah Banjar dibawah pimpinan Pangeran Samudera (1596-1620). Rumah adat ini lebih populer disebut rumah Baanjung yang merupakan bangunan induk karena rumah (istana) ini adalah tempat tinggal Sultan (panambahan). Biasanya diatas atap pada pintu masuk terdapat ukiran dengan huruf arab atau lebih dikenal sebagai kaligrafi. Dengan demikaian bahwa pengaruh Islam juga sampai pada seni bangunan terutama rumah adat Banjar (Seman, 1982: 16-17).

A. Seni pahat dan seni ukir
Seni pahat dan seni ukir Islam di Indonesia kebanyakan motifnya diambil dari bentuk tumbuh-tumbuhan dan bentuk-bentuk geometris seperti daun, bunga, akar, segi tiga, segi empat maender, tumpal dan sebagainya. pembatasan motif ini didasrkan pada anggaan bahwa dalam agama Islam dilarang membuat ukiran atau pahatan arca-arca dalm bentuk binatang dan manusia (Soetjipto, 1995:112).
B.     Agama
Dengan datangnya Islam di Banjar menjadikan masyarakat di sana beralih kepercayaan yang dulunya mereka beragama Hindu beralih beragama Islam. Kemudian masyarakat disana menghasilkan budaya baru. Budaya tersebut baik bentuk budaya lahir maupun budaya batin.  Sebagai kebudayaan lahir  terlihat dengan benda-benda hasil budaya Islam mulai dari masjid-masjid sampai dengan hiasan kaligrafi dan busana muslim yang sampai saat ini terus mendominasi. Sebagai budaya batin Islam mewarnai terbentuknya adat istiadat budi pekerti Islam (Syarifudin, 1996: 31).




<script language="javascript" src="http://www.exactseek.com/remote-submit.js"></script>
Share:
loading...
loading...
loading...
loading...
loading...
Copyright © Move On Inspiration | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com